Tuesday, 22 December 2015

0 Sejarah Hari Ibu

Di Indonesia sebenarnya hari ibu yang dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional, moment ini memiliki sejarah pergerakan perempuan Indonesia yang sangat luar biasa. Misi diperingati Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Pada tahun 1959 presiden Soekrano mengeluarkan dekrit presiden No. 316 tahun 1959 yang menetapkan tanggal tersebut sebagai hari Nasional.
Ini berawal dari bertemunya para pejuang wanita yang mengadakan kongres perempuan pada tahun 1928. Organisasi perempuan sendiri sebenarnya sudah lahir sejak tahun 1912. Kongres organisasi-organisasi perempuan ini pertama kali diadakan di Yogyakarta

Monday, 27 October 2014

0 Dilematis Antara Determinis dan Free Will

PEMBAHASAN
1.      Pandangan Aliran Islam Tentang Takdir
Sudah berpuluh abad manusia melakukan kajian tentang takdir, sejarah mencatat bahwa pembahasan tentang takdir ada pada zaman yunani yang sudah terpecah menjadi dua pandangan, yaitu pertama. Pandangan aliran filsafat Epicurisme, dimana aliran ini mempunyai pemikiran bahwa manusia adalah manusia merupakan pencipta (free will) ia bebas melakukan sebuah perbuatan, manusia adalah pencipta perbuatan. Aliran filsafat Epicurisme sudah ada pada 341-270 SM dengan Epicurus sebagai tokoh utama pemikir aliran ini. Kedua. Pandangan aliran filsafat Riwaqqisme, dimana aliran ini mempunyai pandangan bahwa manusia tidak mempunyai free will, manusia tidak bebas dan terikat dengan apa yang telah ditetapkan pada mereka. Dengan adanya dua pandangan ini memberikan pengaruh yang begitu besar dalam melihat hubungan antar
Dalam kaca mata islam pembahasan tentang takdir sudah dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu. Pembahasan tentang takdir dalam islam tidak lepas kaitannya dari permasalahan politik yang kemudian menjadikan umat islam terbagi menjadi beberapa aliran. Setiap aliran dalam islam mempunyai pandangan sendiri-sendiri tentang konsepsi takdir. Nabi pernah bersabda bahwa umat islam akan terpecah menjadi 73 firqah, dan itu terbukti setelah wafatnya rasul bermunculan firqah-firqah dalam islam.
Aliran-aliran besar dalam islam seperti Mu’tazilah, Jabariyah, dan As-Syariyah merupakan tiga pandangan besar tentang takdir dalam islam. Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan oleh tiga kelompok ini memang tidak jauh berbeda dengan pandangan dari dua aliran filsafat Epicurisme dan Riwaqqisme. Berikut lebih rinci pokok pikiran dari ketiga aliran besar dalam islam yang membahas tentang takdir.
1.      Mu’tazilah
Kelompok mu’tazilah sering menyebut dirinya sebagai ahl ad’l wa at-tauhid (Penganut faham keadilan dan tauhid), dengan pandangan seperti ini mereka mempunyai pendapat yang kuat bahwa tuhan akan berbuat adil terhadap makhluknya untuk berbuat dan berkehendak bebas. Banyak yang menyebut bahwa orang-orang mu’tazilah selalu mengedepankan akal, karena kaum mu’tazilah percaya bahwa dengan akal akan bisa menjunjung tinggi perintah-perintah syara’.
2.      Jabariyah
Kelompok ini sangat kontradiktif dengan pandangan mu’tazilah, aliran Jabariyah sangat percaya bahwa manusia diciptakan oleh Allah dan dalam perbuatannya manusia dalam keterpaksaan (determinisme), tidak memiliki kemampuan apapun dalam memilih dan bertindak.
3.      As-Syariyah
Aliran ini dikenal dengan aliran yang berada ditengah antara perbedaan pandangan dari Mu’tazilah dan Jabariyah, hal ini dikarenakan sang pemikir aliran ini yaitu abu Hasan adalah murid dari seorang mu’tazilah yaitu Juba’iy, maka pandangan yang sangat mengedapankan akal diserap oleh Abu Hasan dan memunculkan pandangan bahwa manusia mempunyai sebuah kebebasan dan tuhan mempunyai kehendak. Tapi yang patut disayangkan dari pendapat kaum as-syariyah bahwa pandanganya tentang takdir terlalu abstrak dan tetap condong kearah tuhan mempunyai kekuatan besar dalam berkehendak terhadap manusia. Menurut as-syariyah kehendak tuhan adalah mutlak. Dia mutlak berkehendak dan berbuat. Untuk itu tidak ada satu pun yang terjadi pada diri manusia dengan kekuatanya sendiri, melainkan dengan kehendak dan kekuasaan tuhan.
Perbuatan manusia tidak diciptakan manusia itu sendiri melainkan oleh Allah SWT. Tetapi pada saat yang bersamaan dengan diciptakan perbuatan itu, manusia punya andil yang disebut kasb. Tapi anehnya kasb  bukanlah faktor yang menciptakan perbuatan, akan tetapi perbuatan manusia tecipta karena kehendak tuhan berdasarkan kemampuan dan kehendak manusia.

2.      Bentuk Determenisme Tuhan dan Kebebasan Manusia
Ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa manusia hanya dapat menilai dari bentuk dhahir saja, dan tuhan tahu apa saja yang ghaib. Hadist ini memberi pengertian bahwa manusia adalah makhluk yang lebih dominan material, sehingga apa saja yang dapat di inderai manusia itulah yang akan lebih bisa dipegang dan diyakini manusia.
Bentuk determinisme tuhan pada kehidupan manusia juga pasti ada yang berbentuk material. Hal itu biasa disebut sebagai sunnatullah, yaitu hal yang sudah seharusnya terjadi. Kondisi geografis, dan kondisi biologis adalah bentuk determinime tuhan yang berupa material. Bumi diciptakan dengan berbagai macam bentuk geografis, ada yang bersuhu dingin, panas, ada yang lebih banyak musim hujan, ada yang lebih banyak musim kemarau, ada yang proporsional itulah bentuk determinisme tuhan. Dalam segi biologi manusia diciptakan tuhan dengan berbagai macam sisttem yang mendukung segala aktifitasnya, mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, sisten pembakaran dalam tubuh, dan lain sebagainya. Sebuah bentukan biologis tuhan inilah merupakan sebuah determisme tuhan dalam bentuk material.
Sunnatullah yang ada dalam kehidupan ini akan menjadikan manusia mempunyai batasan dan terbatas, misalnya ketika manusia diberi kebebasan oleh tuhan untuk mengatur pola kesehatanya, kemudian manusia memilih untuk mengkonsumsi minuman keras dan narkotika, maka secara kemerdekaan manusia itu sah, tetapi determenisme tuhan secara material berkata lain, tubuh yang sudah tercipta sedemikian rupa ini akan menjadi lemah dan akan memperoleh akibat atas kebebasan yang dilakukan manusia, sehingga manusia akan memperoleh takdirnya yaitu terkena penyakit bahkan kematian.
Dengan adanya determenisme tuhan  secara material dan kebebasan manusia ini, maka akan tercipta rasa keadilan dalam takdir. Tuhan telah memberi ciptaan yang sedemikian rupa denga berbagai aturan untuk kebaikan tubuhnya, dan manusia juga mempunyai kebebasan untuk memperlakukan tubuhnya. Ibarat sebuah motor yang telah diciptakan dari pabriknya dan diturunkan kepasaran, motor tersebut sudah tercipta seperti itu dan ada tata cara perawatan, dan si pengen dara boleh memperlakukan motor, apakah ia mau tidak pernah disevice atau motor tersebut dibuat ugal-ugalan sehingga cepat rusak, itu semua kebebasan ada ditangan si pengendara motor.


3.      Memahami Takdir dengan menganalisa peristiwa
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dihormati oleh tuhan dengan diberi amanah oleh tuhan untuk menjaga bumi ini, walaupun tanpa bisa dipungkiri manusia mempunyai kekurangan yang begitu banyaknya seperti disindir oleh malaikat. Tapi penurunan manusia kebumi memang penuh kontroversi karena manusia diturunkan kebumi dengan tidak hormat oleh tuhan.
Nabi adam diturunkan kebumi karena melanggar larangan tuhan dengan memakan buah keabadian. Sangat wajar tuhan menurunkan sang adam untuk turun ke bumi bersama ibu hawa, karena tuhan telah mengingatkan rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh adam disurga, namun adam dengan sifat manusiawinya tergoda untuk melanggar aturan yang dibuat tuhan itu. Peristiwa adam yang tetap memakan buah keabadian dapat dikatakan seperti konsep motif atau tindakan tak sadar yang dikemukakan oleh Antony Gidden, maksudnya adalah Motif lebih merujuk ke potensial bagi tindakan, ketimbang cara (mode) tindakan itu dilakukan oleh si agen. Motif hanya memiliki kaitan langsung dengan tindakan dalam situasi yang tidak biasa, yang menyimpang dari rutinitas. Sebagian besar dari tindakan-tindakan agen sehari-hari tidaklah secara langsung dilandaskan pada motivasi tertentu. Pada saat Ibu Hawa merayu adam untuk mengambil buah keabadian secara tidak sadar adam melakukan hal yang tidak tahu apa motiv untuk melakukan hal tersebut.
Apapun bentuk kesadaran yang dimiliki adam pada saat itu tuhan telah memberi batasan atas apa yang harus dilakukan, sehingga secara tidak langsung tuhan telah menjelaskan konsekuensi yang akan terjadi. Secara tidak langsung hukum kausalitas ada pada saat itu. Tuhan telah memberi rambu-rambu, manusia mempunyai kebebasan atau kemerdekaan, tapi manusia tidak bisa lepas akan konsekuensi atas apa yang diperbuatnya. Kalau Hegel mengatakan, bahwa manusia bebas untuk memilih apa yang ia kerjakan, namun disisi lain manusia harus menerima akan mengabaikan pekerjaan lain yang tidak ia pilih.
Peristiwa turunya nabi adam dapat dicermati bahwa Allah telah menetapkan suatu peristiwa dan manusia akan masuk akan masuk dalam peristiwa itu, dan manusia akan bebas untuk memilih apa yang ia kerjakan dalam  peristiwa itu, tapi manusia akan tetap mendapat konsekuensi atas apa yang ia pilih.
Pada peristiwa lain yang memperlihatkan sebuah takdir dan ikhtiyar manusia adalah ketika peristiwa perang badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 H dan bertempat di perigi bernama Badar, pada saat itu pasuka umat islam berjumlah 313 melawan pasukan Quraisy yang berjumlah 1000 orang. Jumlah pasukan yang hanya seperempat dari pasukan Quraisy secara rasional maka akan mudah dikalahkan karena 1 orang muslim akan menghadapi kurang lebih 3 sampai 4 orang kaum kafir Quraiys, sehingga mustahil untuk menang. Maka dari itu nabi terus berdo’a kepada tuhan dengan penuh nada negosiasi. Rasulullah tidak henti-henti memanjatkan do’a kepada Allah memohon pertolongan. Untuk menebalkan iman tenteranya dan meneguhkan semangat barisannya, Rasulullah menghadapkan mukanya kepada sekelian tenteranya sambil memohon kepada Allah yang ertinya : “Ya Allah! Hamba memohon kepada Engkau akan janji dan perjanjian Engkau.  Ya Allah! Jika Engkau berkehendak (mengalahkan pada hamba), tidak akan Engkau disembah lagi.”
Peristiwa tersebut dapat dilihat bahwa nabi dan para sahabatnya mempunyai ikhiyar yang besar dan tetap memilih berperang walaupun secara rasional sulit untuk menang, tapi jangan dilupakan juga sebuah determenisme tuhan yang mungkin ijabah dari doa’a rasul yang penuh negosiasi.










PENUTUP
1.      Kesimpulan
Manusia telah berabad-abad memperdebatkan masalah takdir dan ikhtiyar, diyunani ada dua aliran filsafat yaitu pertama. Pandangan aliran filsafat Epicurisme, dimana aliran ini mempunyai pemikiran bahwa manusia adalah manusia merupakan pencipta (free will) ia bebas melakukan sebuah perbuatan, manusia adalah pencipta perbuatan. Kedua. Pandangan aliran filsafat Riwaqqisme, dimana aliran ini mempunyai pandangan bahwa manusia tidak mempunyai free will, manusia tidak bebas dan terikat dengan apa yang telah ditetapkan pada mereka. Dengan adanya dua pandangan ini memberikan pengaruh yang begitu besar dalam melihat hubungan antar. Tidak kalah dalam islam, ada tiga golongan besar yaitu Mu’tazilah, Jabariyah, dan As-syariyah yang mempunyai pikiran-pikiran tentang takdir. Mu’tazilah dengan mengedepankan akal sehingga manusia mempunyai kehendak bebas, kemudian Jabariyah dengan bentuk determinisme tuhan yang begitu tinggi, sehingg manusia tidak bisa kehendek apapun, dan ada As-Syariyah yang mengaku berpandangan menengah dalam takdir.
Determinisme dan kebebasan selalu menjadi perdebatan, sehingga harus diketahui bahwa ada bentuk-bentuk determinisme tuhan terhadap manusia, yaitu tuhan memberikan kehendak pada mannusia, serta menciptakan sebuah kondisi biologis dan geografis yang itu dapat menjadikan keterbatasan manusia. Sehingga manusia dalam melakukan kebebasannya akan selalu diikuti oleh konsekuensi.
Maka dari itu, agar dalam mempelajari takdir lebih mudah, maka lebih banyak melihat dan membaca peristiwa, kemudian dianalisa, diamana letak kebebasan manusia, dan dimana bentuk-bentuk determinisme tuhan. Seperti halnya peristiwa turunya nabi adam dan peristiwa perang badar, dua peristiwa ini kiranya sedikit banyak dapat memberi penjelasan tentang ikhiyar dan takdir ketika dikorek lebih dalam.




Daftar Pustaka
Abdurrahman, A. Sa’id Aqil Human. 2012. Penjelasan Menyeluruh Mengenai Qadla’ dan Qadar. Bogor: Al-Azhar
Effendi, Djohan., Natsir, Ismed. 2013. Catatan Harian Ahmad Wahib: Pergolakan Pemikiran Islam. Jakarta: LP3ES
Khallaf, Abdul Wahab. 2005. Politik Hukum Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana
Kusumawati, Rohana., Retnaningati, Dewi. & Hidayat, Muhammad Luthfi. 2012. Detik-detik Ujian Nasional: Biologi. Jakarta: Intan Pariwara
Nasution, Harun. 2008. Teologi Islam: Aliran Aliran sejarah analisa perbandingan. Jakarta: UI Press

Siti. 2009. “Perang Badar”. www.comp.nus.edu, terakhir diakses pada 25 Maret 2013 

0 PEMBANTU UMUM PERJUANGAN

“Hem...” gerutu seorang kakek kepada cucunya yang bernama sarwo yang masih ingusan.
                Kakek sarwo dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan yang gagah berani mati demi tanah air Indonesia ini, walaupun tugasnya hanya membawakan Karung Goni yang berisi persediaan minum dan makanan (Bolet, Menyok, Uwi, dll) para tentara waktu itu. Sudah 111 tahun umur kakek sarwo anak ingusan tersebut, tubuh ringkih dan rambut putih kakek sarwo Cuma tahu bau apek kasur, bantal, dan guling yang menyapanya setiap hari. namun hari ini nampak beda karena cucunya yang bernama sarwo pagi-pagi sekali sudah menyapa kakek dan berteriak SUMPAH PEMUDA, sehingga membangunkan sang kakek, itu sebabnya kakek tua ringkih tersebut menggerutu pada sang cucu yang masih ingusan tersebut.
Lapo le, kok tumben le isuk-isuk wes meletup-letup kayak petasan” tanya sang kakek dengan raut muka masam.
wah, mbah iki wes pikun ya, isone mok turu tok se, gg pernah masi tanggalan” saut sarwo dengan lugu. “hahahah, gayamu le” timpal kakek.
“sekarang itu adalah hari sumpah pemuda kek, dimana pada tgl 28 Oktober 1928 para pemuda

Sunday, 1 December 2013

0 Genjer-Genjer, Seni Rakyat yang dimusuhi*



Seni merupakan keindahan yang tiada tara, banyak hal yang dapat dimasuki oleh seni seperti agama, politik, dan tentunya budaya. Seni bagaikan pengkristalan apa yang menjadi angan-angan, harapan, cita-cita bahkan nilai manusia. Musik adalah salah satu karya seni yang telah lama ada menghiasi dunia ini. Alunan nada dan lirik musik yang bersatu seakan-akan sang penikmat seni ini bisa berhalusinasi dalam alur nada dan lirik musik tersebut.
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, sehingga dapat dipastikan tak sedikit budaya meminjam seni dalam mengekspresikannya. Lagu Genjer-Genjer adalah musik yang fenomenal di Indonesia, lagu ini ada dengan lirik dan nada yang sangat merakyat. Bukan hanya merakyat, lagu ini sebenarnya adalah sebuah pengabadian kejadian dan pengalaman rakyat Indonesia.
Sejarah lagu genjer-genjer
Sebelum tahun 1942, wilayah Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur) merupakan daerah yang sangat subur dan makmur, sehingga secara ekonomi warga tidak merasa kekurangan. Namun semenjak kedatan

Thursday, 16 May 2013

0 Hari ini Pragmatisme Pendidikan, Besok apa lagi???*

Melihat dan merasakan sendiri pendidikan dewasa  ini sangat amat melenceng dari substansi adanya pendidikan, ketika pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah kebutuhan asasi manusia untuk menjadi manusia sehingga pada akhirnya bisa berguna bagi manusia dan alam namun telah ternodai dengan pemikiran-pemikiran pragmatis yang menjadikan pendidikan hanya terpaku pada nilai kuantitas bukan kualitas. Masyarakat dan kita sendiri sebagai subjek dan objek pendidikan hanya terpaku pada hal-hal yang pragmatis, ketika kita hidup sebagai “akademisi” hanya memiliki main set masuk kuliah, mengerjakan tugas, ada kuis dijawab, ikut UTS, ikut UAS dan pada akhirnya mendapat nilai A. kemudian ketika dalam aktifitas sehari-hari dikelas para “akademisi” hanya terjebak dalam buaian retorika semu dan gagasan yang menghiasi ruang kelas, dan ketika masa untuk beretorika semu dan gagasan indah dalam ruang kelas itu sudah habis (jam  kuliah selesai) maka seakan-akan burung yang keluar dari sangkar menjadi seorang yang bebas dan melepaskan semua hal yang telah dikerjakan dalam beretorika semu dan gagasan indah di kelas. Realita yang terjadi tersebut dapat disebut sebagai pragmatism pendidikan.

Thursday, 9 May 2013

0 Ruh, Raga, dan Nilai adanya Indonesia*

Negara Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia atau Oseania., Negara memeliki banyak ragam suku dan bahasa, Negara Indonesia juga dikenal sebagai Negara kepulauan dan  Negara maritime.
Kata-kata indonesia sebagai negara  ‘’Gemah rih pahloh jinawe” adalah benar adanya, banyak fakta yang bisa membuktikan bahwa negara indonesia adalah negara yang kaya, dari segi geografis saja letak indonesia itu sangat strategis dengan didampingi oleh dua permaisuri benua dan dua ksatria benua. Dari segi keberagaman budaya dan suku Indonesia memiliki hal yang tak ada dibelahan dunia manapun. Dari segi kekayaan alam, indonesia bagaikan surga dunia, segala macam kekayaan mulai dari emas, batu bara, minyak, besi, nikel, eksotis alam, dll. Dalam segi kekayaan, bahkan dalam sebuah syi’iran yang dilantukan oleh sunan ampel yang liriknya sebagai berikut : Lir ilir, lir ilir tandure wus sumiler tak ijo royo-royo yang ditafsirkan oleh cak nun dan kiyai kanjeng seperti berikut, bahwa indonesia bagaikan negeri yang penuh akan kekayaan alam, digambarkan dengan lir-ilir, lir-ilir tandure wus sumiler tak ijo royo-royo, laksana surga itu pernah bocor dan meneteskan rahmat dan menjadi sebuah negeri Indonesia.

Sunday, 17 February 2013

0 Semangat Extra Pendidikan, Raih 18 Gelar Akademik Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.

100 SKS per Semester, Pria ini Raih 18 Gelar Akademik | Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.
Ini orang gila sekolah, atau memang punya niatan untuk memotivasi orang lain agar rajin sekolah atau kuliah yah...Ternyata ada orang Indonesia yang punya gelar akademis banyak bener....sampai namanya aja gak ada apa-apanya panjangya dibandingkan dengan gelarnya.
SERATUS SKS TIAP SEMESTER SELAMA 13 TAHUN PRIA INI RAIH 18 GELAR AKADEMIS DAN PROFESI
Hitung sebentar gelar di belakang nama Anda? Satu, dua, atau tiga? Buat Welin Kusuma, gelarnya tidak cukup jika dihitung dengan sepuluh jari tangan. Pasalnya, dia punya 18 gelar akademis dan profesi. Dia butuh waktu 13 tahun untuk mengumpulkan gelar-gelar itu di berbagai kampus di Surabaya.
Welin Kusuma, 31, mengeluarkan satu per satu ijazah dari dalam tas ranselnya. Saat ditata di atas meja, tinggi tumpukan ijazah itu hampir sejengkal. Maklum, pria asal Kendari tersebut memiliki 18 gelar akademis dan profesi. Rinciannya, dia menyandang delapan gelar sarjana, tiga gelar magister, dan tujuh gelar profesi.
”Ini salinan sertifikat Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) yang saya dapatkan April lalu,” tutur Welin yang ditemui di Hotel Mercure, Surabaya, kemarin (12/10). Pada penghargaan itu, tertulis nama Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Saking panjangnya gelar yang menyertai, nama tersebut sampai ditulis dalam tiga baris.
Welin telah mengurutkan gelar-gelar tersebut sesuai dengan periode pendidikan yang ditempuhnya mulai 1999– 2012. Setelah lulus dari SMAN 1 Kendari, dia langsung melanjutkan ke jurusan teknik industri di Ubaya pada 1999. Lima tahun kemudian, dia mendapatkan gelar sarjana teknik (ST) pada 2004.
Saat semester lima di jurusan teknik industri atau pada 2001, Welin mengambil jurusan ekonomi manajemen di STIE Urip Sumoharjo. Pada 2002 dia mengikuti perkuliahan di jurusan ilmu hukum Unair dan jurusan administrasi negara di Universitas Terbuka (UT). Seolah haus dengan dunia pendidikan, pada tahun yang sama Welin mengambil jurusan teknik informatika di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS).
”Pada 2003 saya mengambil jurusan sastra Inggris di UK Petra,” tutur pria kelahiran Makassar itu. Dia juga menempuh pendidikan S-1 di Universitas Terbuka pada jurusan administrasi publik dan statistik.
Pendidikan magister teknik industri ditempuhnya di ITS pada 2004. Welin kemudian meraih gelar magister sains manajemen (MSM) dan magister kenotariatan (MKn) di Universitas Airlangga (Unair). Pria 31 tahun tersebut sengaja mengambil program magister di perguruan tinggi negeri untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu.
Pendidikan profesi yang pernah dia dapatkan adalah registered financial planner Indonesia (RFP-I), certified professional in brand development (CPBD), certified professional in product management (CPPM), certified financial planner (CFP), affiliate wealth manager (AffWM), bersertifikat konsultan pajak (BKP), qualified wealth planner (QWP), dan certified professional human resource (CPHR). ”Gelar profesi itu berkaitan dengan manajemen, keuangan, dan perpajakan,” urainya.
Selama menjalani pendidikan tersebut hampir tiap tahun, dia menempuh sampai seratus SKS tiap pekan. Bahkan, dia pernah menempuh 111 SKS dalam satu semester genap pada periode Februari–Agustus 2003. Saat itu Welin menempuh kuliah di lima jurusan S-1 sekaligus. Yakni, teknik industri Ubaya (9 mata kuliah/MK-24 SKS), ekonomi manajemen STIE Urip Sumoharjo (4 MK-11 SKS), administrasi negara UT (10 MK-28 SKS), teknik informatika STTS (9 MK-25 SKS), dan hukum Unair (7 MK-23 SKS).
Welin memperoleh rekor Muri yang kedua atas 111 SKS yang ditempuhnya. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada Agustus lalu. Dia menuturkan, setiap hari dirinya mengikuti kuliah mulai pukul 07.00 dan baru selesai pada pukul 22.00. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu dia juga mengambil kuliah. Misalnya, jurusan ilmu hukum di Unair yang dia tempuh di kelas ekstensi.
Padatnya jadwal kuliah itu membuat dia pontang-panting dari satu kampus ke kampus lain. Bahkan, dia harus pintar-pintar menyesuaikan jadwal perkuliahan pada satu jurusan agar tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah di jurusan lain. ”Saya sediakan buku khusus untuk mencatat jadwal kuliah agar lebih cermat,” tutur pria berkacamata tersebut.
Namun, sepandai-pandainya mengatur jadwal, anak kedua di antara tiga bersaudara itu menemui jadwal yang benar-benar mepet. Saat itu, pada 2003, dia mengambil kuliah di jurusan sastra Inggris UK Petra dan teknik komputer STTS. Di UK Petra ada jam kuliah mulai pukul 13.30–15.30. Pada hari yang sama di STTS dia harus mengikuti kuliah pada pukul 15.00–18.00.
Dengan terpaksa Welin harus izin untuk keluar kelas dari perkuliahan UK Petra pada pukul 15.00. Dia pun memacu kendaraannya dari Jalan Siwalankerto untuk segera mengikuti kuliah di STTS, Jalan Ngagel Jaya Tengah. Dia baru bisa masuk ke dalam kelas itu pukul 15.35. Karena batas toleransi keterlambatan hanya 30 menit, dia tidak diperkenankan masuk ruang kuliah. ”Selama satu semester itu saya terlambat empat kali. Untung, masih batas toleransi,” tuturnya.
Lantaran kuliah di beberapa tempat yang berbeda, Welin beberapa kali bertemu dengan dosen yang sama. Dosen tersebut memang mengajar di dua kampus berbeda. ”Dosen itu jadi ingat terus sama saya,” ceritanya lantas tertawa.
Anak pasangan Onny Kusuma-Sisilia Chandra tersebut telah menuntaskan semua pendidikan yang dia tempuh. Terakhir, dia baru saja menyelesaikan kuliah di jurusan teknik informatika STTS pada 2012. Itu pendidikan paling lama yang dia tempuh, yakni sepuluh tahun. Dia menuturkan, cukup sulit lulus dari STTS karena harus bisa membuat aplikasi yang bagus dan teruji. ”Saya memang tidak mau main-main dengan tugas akhir saya. Harus bagus,” tegasnya.
Dia pernah mendapatkan surat peringatan akan dikeluarkan dari STTS karena tak segera menyelesaikan studi. Surat yang sama pada awal 2011 itu juga dia terima saat menempuh pendidikan magister sains manajemen di Unair. Namun, akhirnya Welin berhasil menyelesaikan studi di magister sains manajemen pada September 2011. Di STTS dia telah yudisium pada Februari lalu. ”Waktu dapat surat peringatan DO (drop out, Red) itu, saya sempat down. Pusing,” ucapnya.
Welin mengungkapkan, minatnya untuk menempuh aneka pendidikan tersebut didorong keinginan untuk menjadi konsultan. Cita-cita itu telah muncul sejak kecil. ”Konsultan apa? Hmmm, konsultan yang terintegrasi,” tuturnya.
Dalam bayangannya, seorang konsultan terintegrasi bisa memberikan pandangan dari banyak perspektif. Mulai hukum, ekonomi, hingga keuangan. Saat ini dia menjadi konsultan pajak lantaran punya gelar BKP.
Namun, pekerjaan resmi yang dia tekuni sekarang adalah bidang sistem informasi pada sebuah perusahaan di kawasan Rungkut Industri. Welin mengaku pernah pula bekerja di bidang properti dan perbankan. ”Dari bekerja itu pula biaya pendidikan saya tanggung sendiri,” ucapnya. Dia membiayai sendiri sebagian besar pendidikan yang dia tempuh sejak 2004.
Setelah 13 tahun menempuh pendidikan dan mendapatkan 18 gelar itu, Welin berencana menempuh pendidikan lagi. Dia ingin mengambil program doktoral. Namun, sama dengan tahapan pendidikan di tingkat sarjana dan magister, Welin tak mau main-main dengan kampus yang dipilih. ”Mau cari yang negeri atau yang bagus. Tetapi, saya masih menyesuaikan jadwal kerja,” katanya.
Sebenarnya, dia baru saja memperoleh gelar profesi CPHR (certified professional human resource). Jadi, bisa dibilang gelar Welin kini menjadi 19 buah. ”Saya ingin berbagi dengan orang lain. Mungkin semacam memberikan motivasi,” terangnya.

http://iniunic.blogspot.com/2012/12/100-sks-per-semester-pria-ini-raih-18.html
 

Saling Berbagi Kebaikan Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates