Negara Indonesia adalah negara
kepulauan di Asia
Tenggara yang memiliki 17.504 pulau Posisi Indonesia terletak pada
koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia atau Oseania., Negara memeliki banyak
ragam suku dan bahasa, Negara Indonesia juga dikenal sebagai Negara kepulauan
dan Negara maritime.
Kata-kata indonesia
sebagai negara ‘’Gemah rih pahloh jinawe” adalah benar adanya,
banyak fakta yang bisa membuktikan bahwa negara indonesia adalah negara yang
kaya, dari segi geografis saja letak indonesia itu sangat strategis dengan
didampingi oleh dua permaisuri benua dan dua ksatria benua. Dari segi
keberagaman budaya dan suku Indonesia memiliki hal yang tak ada dibelahan dunia
manapun. Dari segi kekayaan alam, indonesia bagaikan surga dunia, segala macam
kekayaan mulai dari emas, batu bara, minyak, besi, nikel, eksotis alam, dll.
Dalam segi kekayaan, bahkan dalam sebuah syi’iran yang dilantukan oleh sunan
ampel yang liriknya sebagai berikut : Lir ilir, lir ilir tandure wus
sumiler tak ijo royo-royo yang ditafsirkan oleh cak nun dan kiyai kanjeng
seperti berikut, bahwa indonesia bagaikan negeri yang penuh akan kekayaan alam,
digambarkan dengan lir-ilir, lir-ilir tandure wus sumiler tak ijo royo-royo,
laksana surga itu pernah bocor dan meneteskan rahmat dan menjadi sebuah negeri
Indonesia.
Negeri Indonesia
tidak terbentuk secara tiba-tiba, namun melalui banyak perjalanan, dalam hal
ini perjalanan terbentuknya negeri Indonesia ini terbagi dalam tiga fase, yang
pertama adalah fase penyatuan semangat persatuan sehingga menjadi ruh akan
adanya indonesia. Fase kedua adalah fase pembentukan berbagai unsur-unsur fisik
sehingga terbentuklah sebuah kerangka dan badan adanya Indonesia. Fase ketiga
adalah pembuatan aturan dan nilai yang dibawa oleh negara Indonesia untuk bisa
berjalan menuju cita-cita yang diimpikan oleh setiap rakyat Indonesia.
Fase pertama adalah
fase penyatuan semangat persatuan sehingga menjadi ruh akan adanya indonesia.
Fase ini secara kejadian adalah sering disebut dengan sumpah pemuda pada 28
Oktober 1928 yang pada saat itu seluruh perkumpulan atau Jong rela untuk
bersatu mengumandangakan dirinya menjadi satu ikatan negeri Indonesia. Berikut
adalah perkumpulan atau jong antara lain, Jong
Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong
Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka
hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay
Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie. Dari sumpah yang mereka ucapkan
adalah laksana sebuah ruh awal adanya Indonesia.
Fase kedua adalah fase
pembentukan berbagai unsur-unsur fisik sehingga terbentuklah sebuah kerangka
dan badan adanya Indonesia. Fase ini sering disebut dengan peristiwa
kemerdekaan bangsa Indonesia atau proklamasi 17 Agustus 1945, alasan mengapa
peristiwa ini disebut sebagai badan penampung ruh pada fase pertama adalah
karena pada masa ini adalah secara nyata, tersebar luas, dan diakuinya sebgai
negara yang sah yaitu negara Indonesia dengan banyak perjuangan melawan
penjajah jepang dan memanfaatkan situasi kekalahan jepang terhadap amerika
serikat, disamping itu dengan adanya kemerdekaan ini bisa menjadi wadah akan
fase yang pertama dengan adanya kesepakatan para jong-jong tersebut untuk
bersatu dengan dinamakan negara Indonesia.
Fase Ketiga adalah pembuatan
aturan dan nilai yang dibawa oleh negara Indonesia untuk bisa berjalan menuju
cita-cita yang diimpikan oleh setiap rakyat Indonesia. Ketika ruh dan raga
bersatu dengan adanya sumpah pemuda dan proklamasi maka terbentuklah sebuah
negara Indonesia, maka perlua adanya ideologi dan konstitusi yang jelas untuk
dipakai negara tersebut. Pembenttukan ideologi Indonesia dirumuskan pada sidang
BPUPKI dan PPKI yang mengashilkan banyak usulan seperti
dari Moh. Yamin dan Ir. Soekarno yang kemudian ditindaklanjuti pada piagam
Jakarta dan pada akhirnya keluarlah dasar landasan dan falsafah negara berupa
Pancasila dan konstitusi negara Indonesia berupa UUD 1945.
Tiga
pembagian yang mengalami proses yang panjang tersebut sekiranya dapat memberi
sedikit penjelasan bahwa Indonesia sejak awal adalah negara yang berasal dari
perbedaan yang berkomitmen untuk bersatu dengan segala perbedaan atau BHINEKA
TUNGGAL IKA. Maka dari itu masyarakat Indonesia di tuntut untuk menjadi manusia
yang terbuka akan perbedaan agar kekayaan Indonesia yang berasal dari perbedaan
ini tidak ternodai dengan adanya konflik. Ingat lah kawan Indonesia kaya karena
berbeda.
*Penulis adalah mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya 2012
0 comments:
Post a Comment