Monday 27 October 2014

0 PEMBANTU UMUM PERJUANGAN

“Hem...” gerutu seorang kakek kepada cucunya yang bernama sarwo yang masih ingusan.
                Kakek sarwo dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan yang gagah berani mati demi tanah air Indonesia ini, walaupun tugasnya hanya membawakan Karung Goni yang berisi persediaan minum dan makanan (Bolet, Menyok, Uwi, dll) para tentara waktu itu. Sudah 111 tahun umur kakek sarwo anak ingusan tersebut, tubuh ringkih dan rambut putih kakek sarwo Cuma tahu bau apek kasur, bantal, dan guling yang menyapanya setiap hari. namun hari ini nampak beda karena cucunya yang bernama sarwo pagi-pagi sekali sudah menyapa kakek dan berteriak SUMPAH PEMUDA, sehingga membangunkan sang kakek, itu sebabnya kakek tua ringkih tersebut menggerutu pada sang cucu yang masih ingusan tersebut.
Lapo le, kok tumben le isuk-isuk wes meletup-letup kayak petasan” tanya sang kakek dengan raut muka masam.
wah, mbah iki wes pikun ya, isone mok turu tok se, gg pernah masi tanggalan” saut sarwo dengan lugu. “hahahah, gayamu le” timpal kakek.
“sekarang itu adalah hari sumpah pemuda kek, dimana pada tgl 28 Oktober 1928 para pemuda
Indonesia berikrar untuk berjuang bersama atas nama Indonesia” sahut sarwo menerangkan pada kakek.
“wah pinter ya cucu kakek ini, Cuman sayang sepinter-pinternya kamu wo, kamu masih ketipu, hahahahha” kata kakek dengan ekspresi meremehkan cucunya
“ketipu gimana kek? ” tanya sarwo dengan wajah penuh keheranan
“kamu itu hanya dapat informasi dari buku dan tv kalo dulu itu sumpah pemuda tujuannya itu untuk berjuang, padahal kan siapa yang tahu kalo itu cuma bohong besar” jawab kakek dengan santainya
“tu kan, kakek ngarang, la wong sudah jelas banyak sumber sejarah berkata demikian bahwa pemuda bersatu untuk berjuang bersama-sama atas nama Indonesia, emang kakekku ini nyeleneh bin sinting” gerutu sarwo kepada kakeknya
“la kalo gg percaya ya sudah, la wong kakek ini pelaku sejarah, pas waktu sumpah pemuda dilaksanakan itu usia kakek 25an, kakek hadir waktu itu, ya walaupun tugasnya Cuma bagian goreng pohong dan buat minuman” kata kakek dengan santainya
                Sebenarnya sarwo tidak percaya sama sekali atas ucapan kakek tersebut, namun beberapa saat kemudian setelah isi kepala sarwo tidak tahan lagi menahan kepercayaan dan ketidakpercayaan atas perkataan kakek nya itu, maka sarwo pun menanyakan lebih lanjut peristiwa sumpah pemuda versi kakeknya.
“kek, saya tidak percaya sama sekali perkataan kakek, tetapi biar saya tahu versi lainnya tentang sumpah pemuda tolong ceritakan lebih lanjut kek versi kakekku yang nyeleneh bin sinting ” kata sarwo dengan manja kepada kakek
“hahahhaha, kena juga kamu le, penasaran to akhirnya” saut kakek,  “gini le, waktu itu kakek masih ikut berjuang bersama teman seumuran kakek, yaaa walaupun tugas kakek sebagai PU (Pembantu Umum)” kata kakek dengan wajah guyon
“Lanjut kek”, saut sarwo dengan penasaran
“sebelum 28 oktober 1928 kita para muda mudi punya cita-cita agar perjuangan itu dilaksanakan secara bersama-sama  atas nama Indonesia, namun semua itu kandas saat ada salah satu teman yang bernama Ilham Rohim bersikeras menentangnya” kata kakek dengan raut muka seirus
“Ilham rohim adalah anak dari kiyai terkemuka di jawa, dia adalah anak yang rajin dan agamis, dia selalu ikut berjuang membela kemerdekaan tanah air, namun tak seperti biasanya Ilham bersikeras menentang pelaksanaan sumpah pemuda tersebut” tambah kakek kepada sarwo
“la kok bisa menentang kek, memang sebannya apa?” sahut rohim penuh antusias mendengarkan cerita sang kakek
“Ilham menentang karena dia mendapat Ilham dari tuhannya, bahwa pelaksanaan Sumpah Pemuda itu akan banyak menimbulkan madharat.” Kata kakek dengan tatapan serius, “Ilham bermimpi bahwa sumpah pemuda akan membuat bangsa Indonesia kepada kesengsaraan yang berkepanjangan, maka dari itu Ilham mengusulkan agar sumpah pemuda tidak jadi dilaksanakan” tukas kakek kepada cucunya
“la trus kek, akhirnya gimana dengan perdebatan Ilham dan pemuda-pemuda waktu itu?” tanya sarwo dengan keheranan
“Akhirnya dengan proses lobying dan votting yang alot, maka Ilham menerima agar sumpah pemuda tetap dilaksankan tapi dengan syarat” jawab kakek
“Syarat apa kek?” timpal sarwo
“Ilham mengajukan syarat teks adanya perubahan teks Sumpah pemuda sebagai berikut :
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH ROEAH JANG SATOE, TANAH MALL INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA PENGEMIS DAN INDIVIDUALIS INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA ALAY, CACI MAKI INDONESIA”
Tutur kakek menjawab pertanyaan sarwo
“Oh, jadi begitu ya kek” kata sarwo dengan anggukan kepala
“yawes sudah jam 07:30, sudah kamu mandi dan siap2 sekolah sana” tutur kakek ”selagi kamu mandi kakek tak tidur lagi wo” tambah kakek.


Sekian

0 comments:

Post a Comment

 

Saling Berbagi Kebaikan Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates