Sunday, 1 December 2013

0 Genjer-Genjer, Seni Rakyat yang dimusuhi*



Seni merupakan keindahan yang tiada tara, banyak hal yang dapat dimasuki oleh seni seperti agama, politik, dan tentunya budaya. Seni bagaikan pengkristalan apa yang menjadi angan-angan, harapan, cita-cita bahkan nilai manusia. Musik adalah salah satu karya seni yang telah lama ada menghiasi dunia ini. Alunan nada dan lirik musik yang bersatu seakan-akan sang penikmat seni ini bisa berhalusinasi dalam alur nada dan lirik musik tersebut.
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, sehingga dapat dipastikan tak sedikit budaya meminjam seni dalam mengekspresikannya. Lagu Genjer-Genjer adalah musik yang fenomenal di Indonesia, lagu ini ada dengan lirik dan nada yang sangat merakyat. Bukan hanya merakyat, lagu ini sebenarnya adalah sebuah pengabadian kejadian dan pengalaman rakyat Indonesia.
Sejarah lagu genjer-genjer
Sebelum tahun 1942, wilayah Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur) merupakan daerah yang sangat subur dan makmur, sehingga secara ekonomi warga tidak merasa kekurangan. Namun semenjak kedatan

Thursday, 16 May 2013

0 Hari ini Pragmatisme Pendidikan, Besok apa lagi???*

Melihat dan merasakan sendiri pendidikan dewasa  ini sangat amat melenceng dari substansi adanya pendidikan, ketika pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah kebutuhan asasi manusia untuk menjadi manusia sehingga pada akhirnya bisa berguna bagi manusia dan alam namun telah ternodai dengan pemikiran-pemikiran pragmatis yang menjadikan pendidikan hanya terpaku pada nilai kuantitas bukan kualitas. Masyarakat dan kita sendiri sebagai subjek dan objek pendidikan hanya terpaku pada hal-hal yang pragmatis, ketika kita hidup sebagai “akademisi” hanya memiliki main set masuk kuliah, mengerjakan tugas, ada kuis dijawab, ikut UTS, ikut UAS dan pada akhirnya mendapat nilai A. kemudian ketika dalam aktifitas sehari-hari dikelas para “akademisi” hanya terjebak dalam buaian retorika semu dan gagasan yang menghiasi ruang kelas, dan ketika masa untuk beretorika semu dan gagasan indah dalam ruang kelas itu sudah habis (jam  kuliah selesai) maka seakan-akan burung yang keluar dari sangkar menjadi seorang yang bebas dan melepaskan semua hal yang telah dikerjakan dalam beretorika semu dan gagasan indah di kelas. Realita yang terjadi tersebut dapat disebut sebagai pragmatism pendidikan.

Thursday, 9 May 2013

0 Ruh, Raga, dan Nilai adanya Indonesia*

Negara Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia atau Oseania., Negara memeliki banyak ragam suku dan bahasa, Negara Indonesia juga dikenal sebagai Negara kepulauan dan  Negara maritime.
Kata-kata indonesia sebagai negara  ‘’Gemah rih pahloh jinawe” adalah benar adanya, banyak fakta yang bisa membuktikan bahwa negara indonesia adalah negara yang kaya, dari segi geografis saja letak indonesia itu sangat strategis dengan didampingi oleh dua permaisuri benua dan dua ksatria benua. Dari segi keberagaman budaya dan suku Indonesia memiliki hal yang tak ada dibelahan dunia manapun. Dari segi kekayaan alam, indonesia bagaikan surga dunia, segala macam kekayaan mulai dari emas, batu bara, minyak, besi, nikel, eksotis alam, dll. Dalam segi kekayaan, bahkan dalam sebuah syi’iran yang dilantukan oleh sunan ampel yang liriknya sebagai berikut : Lir ilir, lir ilir tandure wus sumiler tak ijo royo-royo yang ditafsirkan oleh cak nun dan kiyai kanjeng seperti berikut, bahwa indonesia bagaikan negeri yang penuh akan kekayaan alam, digambarkan dengan lir-ilir, lir-ilir tandure wus sumiler tak ijo royo-royo, laksana surga itu pernah bocor dan meneteskan rahmat dan menjadi sebuah negeri Indonesia.

Sunday, 17 February 2013

0 Semangat Extra Pendidikan, Raih 18 Gelar Akademik Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.

100 SKS per Semester, Pria ini Raih 18 Gelar Akademik | Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.
Ini orang gila sekolah, atau memang punya niatan untuk memotivasi orang lain agar rajin sekolah atau kuliah yah...Ternyata ada orang Indonesia yang punya gelar akademis banyak bener....sampai namanya aja gak ada apa-apanya panjangya dibandingkan dengan gelarnya.
SERATUS SKS TIAP SEMESTER SELAMA 13 TAHUN PRIA INI RAIH 18 GELAR AKADEMIS DAN PROFESI
Hitung sebentar gelar di belakang nama Anda? Satu, dua, atau tiga? Buat Welin Kusuma, gelarnya tidak cukup jika dihitung dengan sepuluh jari tangan. Pasalnya, dia punya 18 gelar akademis dan profesi. Dia butuh waktu 13 tahun untuk mengumpulkan gelar-gelar itu di berbagai kampus di Surabaya.
Welin Kusuma, 31, mengeluarkan satu per satu ijazah dari dalam tas ranselnya. Saat ditata di atas meja, tinggi tumpukan ijazah itu hampir sejengkal. Maklum, pria asal Kendari tersebut memiliki 18 gelar akademis dan profesi. Rinciannya, dia menyandang delapan gelar sarjana, tiga gelar magister, dan tujuh gelar profesi.
”Ini salinan sertifikat Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) yang saya dapatkan April lalu,” tutur Welin yang ditemui di Hotel Mercure, Surabaya, kemarin (12/10). Pada penghargaan itu, tertulis nama Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Saking panjangnya gelar yang menyertai, nama tersebut sampai ditulis dalam tiga baris.
Welin telah mengurutkan gelar-gelar tersebut sesuai dengan periode pendidikan yang ditempuhnya mulai 1999– 2012. Setelah lulus dari SMAN 1 Kendari, dia langsung melanjutkan ke jurusan teknik industri di Ubaya pada 1999. Lima tahun kemudian, dia mendapatkan gelar sarjana teknik (ST) pada 2004.
Saat semester lima di jurusan teknik industri atau pada 2001, Welin mengambil jurusan ekonomi manajemen di STIE Urip Sumoharjo. Pada 2002 dia mengikuti perkuliahan di jurusan ilmu hukum Unair dan jurusan administrasi negara di Universitas Terbuka (UT). Seolah haus dengan dunia pendidikan, pada tahun yang sama Welin mengambil jurusan teknik informatika di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS).
”Pada 2003 saya mengambil jurusan sastra Inggris di UK Petra,” tutur pria kelahiran Makassar itu. Dia juga menempuh pendidikan S-1 di Universitas Terbuka pada jurusan administrasi publik dan statistik.
Pendidikan magister teknik industri ditempuhnya di ITS pada 2004. Welin kemudian meraih gelar magister sains manajemen (MSM) dan magister kenotariatan (MKn) di Universitas Airlangga (Unair). Pria 31 tahun tersebut sengaja mengambil program magister di perguruan tinggi negeri untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu.
Pendidikan profesi yang pernah dia dapatkan adalah registered financial planner Indonesia (RFP-I), certified professional in brand development (CPBD), certified professional in product management (CPPM), certified financial planner (CFP), affiliate wealth manager (AffWM), bersertifikat konsultan pajak (BKP), qualified wealth planner (QWP), dan certified professional human resource (CPHR). ”Gelar profesi itu berkaitan dengan manajemen, keuangan, dan perpajakan,” urainya.
Selama menjalani pendidikan tersebut hampir tiap tahun, dia menempuh sampai seratus SKS tiap pekan. Bahkan, dia pernah menempuh 111 SKS dalam satu semester genap pada periode Februari–Agustus 2003. Saat itu Welin menempuh kuliah di lima jurusan S-1 sekaligus. Yakni, teknik industri Ubaya (9 mata kuliah/MK-24 SKS), ekonomi manajemen STIE Urip Sumoharjo (4 MK-11 SKS), administrasi negara UT (10 MK-28 SKS), teknik informatika STTS (9 MK-25 SKS), dan hukum Unair (7 MK-23 SKS).
Welin memperoleh rekor Muri yang kedua atas 111 SKS yang ditempuhnya. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada Agustus lalu. Dia menuturkan, setiap hari dirinya mengikuti kuliah mulai pukul 07.00 dan baru selesai pada pukul 22.00. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu dia juga mengambil kuliah. Misalnya, jurusan ilmu hukum di Unair yang dia tempuh di kelas ekstensi.
Padatnya jadwal kuliah itu membuat dia pontang-panting dari satu kampus ke kampus lain. Bahkan, dia harus pintar-pintar menyesuaikan jadwal perkuliahan pada satu jurusan agar tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah di jurusan lain. ”Saya sediakan buku khusus untuk mencatat jadwal kuliah agar lebih cermat,” tutur pria berkacamata tersebut.
Namun, sepandai-pandainya mengatur jadwal, anak kedua di antara tiga bersaudara itu menemui jadwal yang benar-benar mepet. Saat itu, pada 2003, dia mengambil kuliah di jurusan sastra Inggris UK Petra dan teknik komputer STTS. Di UK Petra ada jam kuliah mulai pukul 13.30–15.30. Pada hari yang sama di STTS dia harus mengikuti kuliah pada pukul 15.00–18.00.
Dengan terpaksa Welin harus izin untuk keluar kelas dari perkuliahan UK Petra pada pukul 15.00. Dia pun memacu kendaraannya dari Jalan Siwalankerto untuk segera mengikuti kuliah di STTS, Jalan Ngagel Jaya Tengah. Dia baru bisa masuk ke dalam kelas itu pukul 15.35. Karena batas toleransi keterlambatan hanya 30 menit, dia tidak diperkenankan masuk ruang kuliah. ”Selama satu semester itu saya terlambat empat kali. Untung, masih batas toleransi,” tuturnya.
Lantaran kuliah di beberapa tempat yang berbeda, Welin beberapa kali bertemu dengan dosen yang sama. Dosen tersebut memang mengajar di dua kampus berbeda. ”Dosen itu jadi ingat terus sama saya,” ceritanya lantas tertawa.
Anak pasangan Onny Kusuma-Sisilia Chandra tersebut telah menuntaskan semua pendidikan yang dia tempuh. Terakhir, dia baru saja menyelesaikan kuliah di jurusan teknik informatika STTS pada 2012. Itu pendidikan paling lama yang dia tempuh, yakni sepuluh tahun. Dia menuturkan, cukup sulit lulus dari STTS karena harus bisa membuat aplikasi yang bagus dan teruji. ”Saya memang tidak mau main-main dengan tugas akhir saya. Harus bagus,” tegasnya.
Dia pernah mendapatkan surat peringatan akan dikeluarkan dari STTS karena tak segera menyelesaikan studi. Surat yang sama pada awal 2011 itu juga dia terima saat menempuh pendidikan magister sains manajemen di Unair. Namun, akhirnya Welin berhasil menyelesaikan studi di magister sains manajemen pada September 2011. Di STTS dia telah yudisium pada Februari lalu. ”Waktu dapat surat peringatan DO (drop out, Red) itu, saya sempat down. Pusing,” ucapnya.
Welin mengungkapkan, minatnya untuk menempuh aneka pendidikan tersebut didorong keinginan untuk menjadi konsultan. Cita-cita itu telah muncul sejak kecil. ”Konsultan apa? Hmmm, konsultan yang terintegrasi,” tuturnya.
Dalam bayangannya, seorang konsultan terintegrasi bisa memberikan pandangan dari banyak perspektif. Mulai hukum, ekonomi, hingga keuangan. Saat ini dia menjadi konsultan pajak lantaran punya gelar BKP.
Namun, pekerjaan resmi yang dia tekuni sekarang adalah bidang sistem informasi pada sebuah perusahaan di kawasan Rungkut Industri. Welin mengaku pernah pula bekerja di bidang properti dan perbankan. ”Dari bekerja itu pula biaya pendidikan saya tanggung sendiri,” ucapnya. Dia membiayai sendiri sebagian besar pendidikan yang dia tempuh sejak 2004.
Setelah 13 tahun menempuh pendidikan dan mendapatkan 18 gelar itu, Welin berencana menempuh pendidikan lagi. Dia ingin mengambil program doktoral. Namun, sama dengan tahapan pendidikan di tingkat sarjana dan magister, Welin tak mau main-main dengan kampus yang dipilih. ”Mau cari yang negeri atau yang bagus. Tetapi, saya masih menyesuaikan jadwal kerja,” katanya.
Sebenarnya, dia baru saja memperoleh gelar profesi CPHR (certified professional human resource). Jadi, bisa dibilang gelar Welin kini menjadi 19 buah. ”Saya ingin berbagi dengan orang lain. Mungkin semacam memberikan motivasi,” terangnya.

http://iniunic.blogspot.com/2012/12/100-sks-per-semester-pria-ini-raih-18.html

Wednesday, 6 February 2013

0 Anak SMA 16 tahun gemparkan dunia

Audisi X Factor yang ada di RCTI semakin tenar setelah terdapat talenta luar biasa yaitu Fatin Shidiq lubis, siswa 16 tahun tersebut berhasil memukau para juri sehingga lolos untuk menuju babak selanjutnya, "kamu jangan malu-malu lagi, karena Ahmad Dani suka dengan suara kamu" ujar Ahmad dani, tidak hanya itu gadis cantik tersebut juga menjadi bahan rebutan Ahmad Dani dan Rossa agar bisa melatih talenta luarbisa tersebut, "Kamu pilih saya, oca, atau mas beby" ujar Ahmad Dani, rossa pun menyahut "Kamu  sama aku aja deh..! jangan sama mas Dani, keren banget suaranya", setelah lama berebut akhitnya Fatin pun memilih dilatih oleh mbak Rossa, "aku pilih mbak oca" ujar Fatin, 
Pesona gadis 16 tahun tersebut tidak berhenti sampai disitu Fatin Shidiq Lubis semakin dikenal didunia maya setelah video audisinya di unggah di Youtube, Follower di akun Twitter-nya sudah mencapai 25 ribu. Sedangkan video YouTube-nya telah disaksikan lebih dari 480 ribu orang. Saat audisi X-Factor dan masih mengenakan pakaian sekolah SMA-nya, Fatin menyanyikan lagu Grenade milik Bruno Mars.
Tidak hanya itu bahkan penyanyi top dunia sekelas Bruno Mars sangat menyukai performa gadis belia 16 tahun tersebut, hal ini terlihat dengan diunggahnya video audisi Fatin di situs resmi Bruno Mars, brunomars.com. 
Sungguh mengesankan talenta belia 16 tahun ini, semoga bakatnya semakin berkembang dan dapat mengharumkan nama Indonesia dilevel International. 

Kalau masih tidak percaya silahkan lihat sendiri video Fatin pada saat audisi


 

Saling Berbagi Kebaikan Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates